TRIBUNNEWS.COM-DKI Jakarta dikabarkan memiliki robot pemadam kebakaran Doing-Ing MVF-U3 senilai Rp 37,4 miliar. — Hal ini diungkap Biro Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. Baca: Percayalah pada Petugas Pemadam Kebakaran Kejaksaan Agung: Jangan Lelah- “Kebakaran terjadi di gedung besar antara lantai 6 hingga 7. Oleh karena itu, dari segi operasional, kami adalah orang-orang yang tahu cara menangani kebakaran. Kepala Dinas Gulkarmat, Satriadi Gunawan DKI Jakarta, Senin (24/8/2020).
Satriadi mengatakan, untuk lokasi kebakaran tinggi, lebih cocok menggunakan sistem kerja udara Bronto atau armada dengan tangga tinggi. -Dari Jangkauan 55 meter hingga 90 meter. -Robot yang dibeli tahun 2019 lebih cocok untuk memprediksi Jakarta Light Rail Transit (LRT) atau Jakarta Mass Rapid Transit (MRT).

Baca: Saat petugas pemadam kebakaran memindahkan kasus Djoko Tjandra, inilah Tanggapan KPK-katanya karena api menyebabkan kebakaran seperti kilang minyak, robot ini juga cocok digunakan untuk kebakaran di tempat-tempat yang sangat berbahaya .- “Karena robot itu menggunakan remote control. Karena itu untuk alasan keamanan lebih bisa digunakan karena ada zat berbahaya seperti ledakan, bahan kimia atau gas beracun, ”ujarnya. Selain itu, jangkauan semprotan robot tidak sekuat jalur trem udara Bronto. -Karena robot dirancang untuk menangani bahaya dari jarak dekat.
“Anda juga tidak bisa memasuki gedung ini, jadi Bronto Skylift paling efektif untuk bangunan besar, karena menggunakan robot mungkin kesalahan kami. “-Satradi Gunawan berkata:” Kecuali jika ada di bawah subway atau light rail, “(Wartakotalive / Fitriyandi Al Fajri) -artikel ini telah diterbitkan di Wartakotalive dengan judul Mengapa DKI Jakarta Tidak Ada SEJAK Menggunakan robot senilai 37,4 miliar rupee untuk pemadaman kebakaran