JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Polisi memastikan, pada Minggu malam (9 Juni 2020), terjadi baku tembak antar dua anggota ormas di Kreo, Kota Silidug, Kota Tangerang. Perjuangan antar anggota dua ormas beredar di jejaring sosial. Faktanya, beberapa video tampaknya menunjukkan bahwa banyak orang yang terluka parah dalam perkelahian tersebut.
Kapolres Ciledug Kompol Ali Yusron mengoreksi kisruh pemberitaan media sosial tersebut. — Dia membenarkan memang ada perkelahian antara dua orang di kawasan Ciledug FBR (Forum Betawi Rempug) dan Ormas PP (Pemuda Pancasila). Namun, pertengkaran ini hanya berlangsung singkat dan tidak memakan korban jiwa.
Baca: Ada Kekurangan Virus, dan Ada Perkelahian di Palmera (AB) ABG Film: Saya Cuma Ingin Jadi Orang Terbaik
“Penyebaran Informasi Itu Scam, Scam Sangat. Keributan itu hanya berlangsung lima menit. Meski begitu, itu hanya monster. -Ali menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat anggota PP kembali dari Musyawarah Nasional Cibodas di Bogor.
Saat melewati Kreo, salah satu mobil yang digunakan anggota ormas untuk merumput. Dipekerjakan seorang petugas parkir. Petugas parkir tersebut menghampiri FBR. Namun, pimpinan organisasi di kedua sisi dan Kapolres mendamaikan keadaan.
Baca: Polisi mengungkapkan bahwa bocah berusia 13 tahun itu adalah salah satu pejuang. Ada bukti bahwa: Tapi kami tidak menembak- — “Eh, tiba-tiba, nama-nama di media sosial bersalah. Tahun lalu, (anggota) yang berpotensi mengirim pesan (berkonflik) berkumpul di sana. Tiba-tiba, mereka berteriak (melempar batu), tapi itu berlangsung lama. Mereka diinterupsi oleh presiden dan saya, ”kata Ali. -Ali mengatakan bahwa pertempuran tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.

Agar perkelahian tidak terulang kembali, pimpinan masing-masing ormas lalu memberikan pidato video dan menyiarkannya. Video .
Berita ini disiarkan di Kompas.com dengan judul: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/07/17472971/polisi-banyak-hoaks-beredar-seputar-tawuran -antara-ormas-di-kreo-semalam