Politik Dinasti, gaya Aji Bombay Chokovi?

Penulis: Dr. Sumaryoto Padmodiningrat MM

TRIBUNNEWS.COM- Saya tidak tahu apa-apa dengan presiden Choco Widodo (Joko Widodo), mengizinkan putra sulungnya Gibran Lakabuming · · La (Gibran Rakabuming Raka) Calon Balaikota Surakarta Jawa Tengah, dan putranya Bobby Nasution (Bobby Nasution) calon Wali Kota Sumatera Utara, Medan.

Mungkin Jokowi berpikir: Semudah ia berkuasa, kalau tidak kapan?

Memulai gerakan “Aji Games”.

Jokowi seolah terjebak oleh semboyan Nikolai Machiavelli (1469-1527) yang mengatakan: “Sekalipun kita memiliki bab etika untuk dibuang ke tong sampah.”

Aktual Di atas, politik kekerabatan (kemudian disebut politik dinasti) adalah hal yang lumrah.

Karena politik adalah seni menggunakan momentum. Saat momentum datang tetapi tidak digunakan, momentum itu menghilang dan tidak muncul kembali.

Baca: Survei Litbang Kompas: 67,9% responden usia 17-30 tahun menolak politik dinasti-publik tidak akan terlalu mempersoalkan politik dinasti, yang penting kemampuan calon. Pertanyaan berikutnya adalah etika atau politik Fasson. -Departemen Penelitian dan PengembanganKompas merilis hasil survei terbaru tentang praktik politik dinasti atau kebijakan kekerabatan-apakah dia terkait dengan pejabat publik atau tidak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *