Penulis: peserta program pascasarjana ilmu politik Universitas Nasional DWI MUNTHAHA
Menyelesaikan “Qiao Pote Act” (UU Ciptaker) disetujui, “Jobs Creation Act” (RUU Ciptaker) dari. Undang-undang yang komprehensif bekerja dengan baik dengan dukungan dari koalisi yang berkuasa yang mengendalikan parlemen.
Tidak ada kendala besar untuk mendapatkan persetujuan tersebut, selain menolak mundurnya Organisasi Keadilan Partai Kesejahteraan (PKS) dan Partai Demokrat, Demokrat mengabaikan hak pilih dan suaranya. Hukum Ciptaker rentan terhadap penuntutan. Seperti yang bisa Anda bayangkan, undang-undang ini memengaruhi isi 79 undang-undang dan mengganti 1.244 di antaranya.
Baca: Sarjana Perguruan Tinggi Menolak UU Komprehensif tentang UU Cipta Kerja
Baca: UU Komprehensif Tidak Bisa Dibatalkan, Ini Klausul Pemutusan Hubungan Kerja Terbaru Berdasarkan UU Pemutusan Hubungan Kerja
Baca: Tentang UU Komprehensif Muncul Scam Law Penjepit UU RPD Banglades khawatir motivasinya akan menyebabkan buruh-Mahfud MD, Menteri Politik, Hukum, dan Koordinasi Keamanan, merekomendasikan mereka yang tidak setuju dengan undang-undang tersebut mengajukan pengaduan ke Mahkamah Konstitusi.
Usulan ini seakan menunjukkan kepada publik bahwa republik ini menganut prinsip demokrasi dan supremasi hukum.
Tentu saja premis ini telah menimbulkan perdebatan yang panjang, mengingat faktor kelembagaan dalam masa transisi demokrasi pasca reformasi 1998, berbagai situasi kerap disangkal. Ini merusak kepercayaan publik.

Kasus terbanyak adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Penyebutan KKN dapat mempermudah klasifikasi praktik kekuasaan paranoid.
Ketika ia lengser sebagai Soeharto, pemimpin rezim Orba, istilah itu populer dan efektif sebagai amunisi.